Sejarah Program Studi
Pendidikan Seni Musik
Keberadaan Program Studi Pendidikan Seni Musik di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sesungguhnya berakar pada upaya pengembangan pendidikan seni di UPI sejak era IKIP Bandung. Pada tahun 1980–1990, mata kuliah dasar musik—termasuk teori musik, sejarah musik, dan praktik ensambel—telah diselenggarakan di bawah Jurusan Pendidikan Sendratasik, sebagai bagian dari upaya memperkaya kualitas pendidikan guru seni. Sejumlah dosen musik kala itu, seperti Dr. Maya Sari, M.Pd., dan Dr. Budi Hartono, M.Sn., aktif mengembangkan modul pengajaran musik berbasis proyek, sehingga memperkuat fondasi akademik di bidang pendidikan seni musik.
Pada tahun 2011, menanggapi kebutuhan formalisasi kompetensi pendidik musik dan meningkatnya minat masyarakat, UPI secara resmi mendirikan Program Studi Pendidikan Seni Musik sebagai program Sarjana (S1) tersendiri. Nama resmi “Program Studi Pendidikan Seni Musik” mencerminkan kurikulum holistik yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis (instrumen, vokal, dirigen), teori musik, sejarah musik, dan metodologi pengajaran musik. Sejak awal, sistem pembelajaran mengadopsi pendekatan berbasis proyek—menghadirkan konser mahasiswa, penyusunan kurikulum sanggar, dan pembuatan modul e-learning musik.
Menjawab dinamika global dan perkembangan teknologi, pada tahun 2015 kurikulum tersebut direvisi menyeluruh: ditambahkan peminatan Komposisi & Arransemen, Teknologi Musik Digital, dan Musik Tradisi Nusantara. Mahasiswa diberi fleksibilitas memilih mata kuliah lintas bidang—seperti etnomusikologi, jurnalisme seni, dan manajemen budaya—untuk menghasilkan lulusan yang adaptif dan kompetitif. Beberapa tokoh kunci dalam fase ini antara lain Dr. Lina Pratiwi, M.Mus., yang memimpin tim penyusunan kurikulum, serta Dr. Agus Nugroho, M.Pd., pionir laboratorium musik digital.
Seiring status UPI menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada 2009 dan semakin kemandirian institusi, pada tahun 2018 Program Studi Pendidikan Seni Musik diperkuat dengan pembentukan laboratorium Musik Tradisi, Studio Rekaman, dan ruang kelas interaktif berteknologi tinggi. Keberhasilan akreditasi Unggul pada tahun 2022 menegaskan kualitas penyelenggaraan. Hingga kini, Program Studi Pendidikan Seni Musik terus memperluas jejaring—dengan sekolah mitra, sanggar seni, dan universitas luar negeri—serta melahirkan lulusan: pendidik musik, asisten peneliti, pengelola sanggar, pelatih vokal, komposer/arranger, dan musisi edukatif yang siap berkontribusi pada dunia pendidikan dan industri kreatif.